HAJI MUBARAK KENANG 28 TAHUN FAI UNIKARTA BERKIPRAH DI KUKAR

Dekan FAI Unikarta Haji Mubarak

FAIUNIKARTA.AC.IDPada 1 Juni 2022, Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara (FAI Unikarta) telah berusia 28 tahun. Perjalanan selama puluhan tahun tersebut dipenuhi dengan berbagai dinamika, perjuangan, serta prestasi sehingga salah satu fakultas di Kampus Ungu itu tetap bertahan, bahkan dari tahun ke tahun kian berkembang.

Dekan FAI Unikarta, Haji Mubarak menjelaskan, fakultas yang dipimpinnya berdiri pada 1 Juni 1994. Penetapan tanggal milad tersebut didasarkan pada sejarah awal penggagasan FAI Unikarta oleh almarhum Aminuddin Edy.

Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tersebut menggagas, mendorong, dan mengawal pendirian FAI Unikarta karena didasari keresahan pribadinya disebabkan belum ada satu pun lembaga perguruan tinggi Islam di Kukar.

“Sehingga pada saat itu beliau memaksakan diri untuk mendirikan lembaga perguruan tinggi keagamaan Islam di Kutai,” jelas Mubarak kepada awak beritaalternatif.com di Unikarta pada Jumat (3/6/2022).

Dia mengungkapkan, gagasan pendirian FAI Unikarta dimulai dengan diskusi panjang antara Aminuddin dan Samlan (Ketua Yayasan Pendidikan Kutai) pada medio 1994. Mereka berdiskusi terkait kemungkinan pembentukan FAI di Unikarta.

Aminuddin juga menawarkan Yayasan Pesantren Ribathul Khail Tenggarong untuk mendirikan perguruan tinggi berlatar agama Islam.

Atas saran Samlan, FAI pun diakomodir untuk menjadi salah satu fakultas di Unikarta. Sebelum itu, kampus yang berlokasi di Jalan Gunung Kombeng Tenggarong tersebut telah memiliki Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol).

Mereka juga menjalin komunikasi dengan pihak Kopertais Wilayah XI di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pihak Kopertais pun mendorong pembentukan FAI di Unikarta.

“Pada 1 Juni itu momentum ketika FAI memperoleh rekomendasi untuk didirikan di Unikarta,” terangnya.

Di awal pembentukannya, FAI memiliki Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) serta Jurusan Dakwah, yang mempunyai Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Seiring waktu berjalan, kata Mubarak, dua program studi tersebut mengalami kemunduran disebabkan animo yang kurang dari masyarakat Kukar untuk melanjutkan studi di FAI Unikarta.

“Kemudian kebutuhan tenaga kerja yang tidak terserap di PNS saat itu, itu yang menjadikan berkurangnya animo untuk masuk di Jurusan PMH dengan KPI,” terangnya.

Ia menyebutkan, pada awal tahun 2000, jajaran fakultas tersebut merencanakan pendirian Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah. Perintisnya adalah Aminuddin dan Isriansyah Basri.

Kemudian, tahun 2001 FAI Unikarta secara resmi membuka Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah. Tak disangka, banyak orang yang berminat untuk melanjutkan studi di jurusan tersebut.

Umumnya, mereka yang berminat kuliah di Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah adalah mereka yang berstatus sebagai guru-guru agama yang belum berstatus S1.

“Sehingga mulai saat itulah animo untuk masuk di FAI itu mulai berkembang lagi setelah dua program studi sebelumnya tidak mengalami kemajuan,” terangnya.

Sejauh ini, Program Studi PAI telah berdiri selama 12 tahun. Kata Mubarak, program studi tersebut menjadi satu-satunya di FAI Unikarta. Karena itu, pihaknya akan terus mengembangkannya.

Dia menjelaskan, ada beberapa orang yang telah berjasa mengembangkan FAI Unikarta, di antaranya Aminuddin Edy, Hormansyah, Nur Aeni, dan Misran Tahrani. Keempat tokoh tersebut merupakan mantan dekan FAI Unikarta.

Selama lima tahun terakhir, ungkap Mubarak, jumlah mahasiswa baru setiap tahun di FAI Unikarta rata-rata 100 orang. Tahun ini, telah terdaftar sekitar 50 orang calon mahasiswa baru.

Kata dia, jajaran FAI Unikarta akan terus mempertahankan dan mengembangkan fakultas tersebut dengan berbagai cara, di antara promosi lembaga dan membuka program studi baru.

“Banyak upaya ke depan supaya FAI ini bisa bertahan di Unikarta khususnya, kemudian di Kutai Kartanegara secara umum,” ucapnya. (*)

Link : Beritaalternatif.com

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *