JALIN SILATURAHMI ANTAR SISWA DAN ALUMNI, BEM FAI UNIKARTA ADAKAN TURNAMEN FUTSAL

FAI.UNIKARTA.AC.ID– Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) Unikarta menggelar Turnamen Futsal Fai Cup, di Gedung Bela Diri komplek Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang, Minggu (19/11/2023).

Wakil Ketua BEM FAI Unikarta, Harianto Achmad mengatakan, kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi antara mahasiswa dengan para Alumni FAI.

Kata dia, turnamen ini diikuti oleh delapan tim perwakilan dari mahasiswa dan alumni FAI.

“Terima kasih atas bantuan dan dukungan dari semua pihak terutama panitia. Alhamdulillah turnamen tahunan ini kembali terlaksana. Semoga kegiatan ini terus berjalan di tahun-tahun selanjutnya,” ungkap Harianto.

Sementara itu Dekan FAI Unikarta melalui Wakil Dekan III Habib Zainuri berharap ajang silaturahmi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Kata dia, sebagai wadah silaturahmi, turnamen ini diharapkan mampu menyatukan para mahasiswa dan alumni FAI.

“Semoga kegiatan ini bisa merangkul kembali alumni yang sudah melalang buana untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan adik-adik mahasiswa,” harapnya.

“Kita berpesan, karena ini sifatnya silaturahmi semoga para tim dapat lebih menjujung sprtivitas,” pungkas Habib.

Link :  SintesaNews.id

HAJI MUBARAK SIAP GANDENG LBMNU UNTUK ISI KAJIAN KEAGAMAAN DI FAI UNIKARTA

FAI.UNIKARTA.AC.ID – Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Haji Mubarak ingin menggandeng Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) untuk mengisi kajian-kajian keislamanan di FAI Unikarta.

“Ini bukan primordial secara kelembagaan, NU mempunyai keseimbangan dalam pandangan perspektif sehingga mau kita bawa dari sikap toleransinya dengan yang non agama Islam. Itu yang mau kita bawa,” ucapnya, Senin (13/11/2023).

“Jadi, implementasi dari rahmatan lil’alamin itu bisa kita bawa dan dimasukkan ke Unikarta, maka mahasiswa kita ke depannya tidak ekstrem, kiri ataupun kanan,” tambahnya.

Ia berharap mahasiswa FAI Unikarta mempunyai wawasan berpikiran yang luas.

“Pandangan yang sifatnya harmonisasi keberagamaan. Kemudian kajian keislaman yang mungkin hari ini mereka lihat pada sisi Kukar, maka ke depanya bisa dilihat pada pandangan lebih jauh di Indonesia,” ucapnya.

Pengurus LBMNU Abdullah Aniq Nawawi pun membenarkan ucapan Dekan FAI Unikarta, Haji Mubarak.

“Saya melihat potensi berkembangnya dinamika keilmuan di sini sangat bagus dan memang harus ada kerja sama kampus dengan pihak-pihak luar, karena kalau itu fitrah manusia,” ucapnya.

Ia mengaku keyakinannya bahwa di Unikarta tidak kekurangan tokoh-tokoh yang secara keilmuan sangat luar biasa, tapi kerja sama dengan pihak lain juga akan menciptakan suasana baru.

“Kunci dari kemajuan itu ada tiga menurut saya, yaitu kolaborasi, inovasi dan teknologi. Memang kita harus berkolaborasi dengan banyak pihak,” ucapnya.

Dia berharap ada diskusi-diskusi yang dilakukan dan memiliki efek positif, sehingga kampus memerankan fungsi kenabian yang sudah mulai hilang.

“Fungsi kenabian yang menurut saya hilang akhir-akhir ini adalah fungsi kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap kurang berlandaskan pada nilai kemaslahatan. Padahal kalau kita cek sejarah, para nabi-nabi melawan kezaliman, Musa melawan Fir’au, Ibrahim melawan Namrudz dan sebagainya,” jelas dia.

Menurutnya, ada banyak alasan lain di balik kerja sama antara pihak kampus dengan NU.

Ia menjelaskan bahwa akan ada kajian-kajian yang beragam, kajian-kajian yang awalnya tidak ada di kampus akan hadir, begitu pun sebaliknya.

“Ketika kerja sama dengan NU maka kampus akan mendapatkan keilmuan pesantren, begitu pun sebaliknya NU mendapatkan wawasan ala kampus, perspektif yang tidak dimiliki oleh kiai-kiai akan dipelajari juga oleh kiai-kiai,” tutupnya.

Link : BeritaAlternatif.com

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIKARTA GELAR STADIUM GENERAL

FAI.UNIKARTA.AC.ID – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) menggelar Stadium General yang bertemakan Halaqah Fikih Peradaban Dalam Maslahat Ammah dan Perspektif Fiqh Siyasah, Senin (13/11/2023).

Stadium general tersebut dilaksanakan di kampus Unikarta dan dihadiri Rektor Unikarta, Dekan FAI Unikarta, Ketua PC NU Cabang Kukar, Ketua MUI Kukar, dan Pengurus Lembaga Bhatsul Masail (LBM) PBNU sebagai narasumber.

Dekan Fakultas FAI Unikarta Haji Mubarak pun mengucapkan syukur atas terlaksananya kegiatan yang memang telah dipersiapkan dengan matang tersebut.

FAI sendiri hanya mempunyai jurusan Tarbiyah, tapi berkaitan dengan Fiqh Siyasah ini patut kita ketahui karena bagian penting dalam kehidupan sosial, bagaimana kita bisa melakukannya secara bersama dalam rangka saling menghormati dan mengakui keberadaan masing-masing,” ucapnya.

Ia mengatakan pengamalan Fiqh Siyasah adalah bentuk pengabdian bagi masyarakat dalam bentuk penolakan terhadap kebijakan-kebijakan yang kurang mendukung kemaslahatan ataupun sesuatu yang bersifat merusak.

“Kita berharap dapat ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat, mudah-mudahan materi dari KH Abdullah Aniq Nawawi pada hari ini bisa memberikan pencerahan kepada kita semua,” ucapnya.

Rektor Unikarta Prof Ince Raden juga memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara resmi.

“Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran FAI yang telah menggagas Stadiun General ini, apalagi bisa menghadirkan PBNU KH Abdullah Aniq Nawawi,” ucapnya.

Dia menyebut dengan umurnya yang masih muda, KH Abdullah Aniq Nawawi telah memberikan gambaran generasi muda Indonesia bahwa di 2045 mendatang generasi muda akan menjadi generasi emas bagi Indonesia.

Ince mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan kuliah umum seperti ini kerap dilaksanakan oleh pihak Universitas maupun pihak Fakultas, guna menambah ilmu, pemahaman, dan pengetahuan dosen dan mahasiswa Unikarta.

“Kemudian saudara-saudara sekalian apalagi tema yang diangkat pada hari ini sangat terkait dengan aspek yang senantiasa berhubungan dengan pengambilan-pengambilan kebijakan dan keputusan-keputusan yang diambil di tengah-tengah masyarakat, baik itu yang menyangkut dengan masalah sosial, masalah finansial, bahkan masalah politik dan seterusnya,” ucapnya.

Dia juga menegaskan bahwa Islam sudah memiliki pedoman yaitu Alquran dan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dan sekaligus sebagai rahmatan lil’alamin.

“Beliau diutus dalam rangka supaya manusia sesuai dengan kodratnya hidup di muka bumi sebagai khalifatulfilardi, artinya manusia itu harus bisa menyejahterakan semua mahluk yang ada di muka bumi ini, bukan hanya sesama manusia saja,” ucapnya.

Ia berharap materi-materi yang disampaikan KH. Abdullah Aniq Nawawi bisa menjadikan civitas akademika tetap di jalan yang tegak lurus dengan penciptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Link : BeritaAlternatif.com