2 UTUSAN KALTIM TERPILIH SEBAGAI MMA DI PKPAI KEMENAG RI TAHAP 4 DI KALSEL

FAI.UNIKARTA.AC.ID – Banjarmasin_(Humaskanwil), Sebanyak 100 peserta mengikuti kegiatan PKPAI (Pembinaan Kompetensi Penyiaran Agama Islam) tahap 4 yang diselenggarakan oleh Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yang dipusatkan di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. 4 Provinsi itu adalah Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah.

Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari dimulai tanggal 22 s.d 24 Februari 2023 kemarin, dibuka oleh Kakanwil Kemenag Kalimantan Selatan H. Thamrin, dihadiri oleh Analis Kebijakan Ahli Muda Subdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam, Nur Kumala Dewi, Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Kalimantan Timur, H Muh. Isnaini, Hj. Etty Shanti selaku ketua tim penerangan agama Islam dan sistem informasi didampingi umi Zarin, serta pejabat terkait dari Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara.

H.Thamrin selaku Kepala Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Selatan mengapresiasi gelaran acara ini sebagai wadah pembelajaran penyiaran yang diharapkan bernilai positif dalam pembinaan bagi masyarakat secara umum.

Menurut H. Thamrin, Penyiar adalah ujung tombak penyiaran agama Islam harus memiliki kompetensi yang baik, sehingga bisa memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Untuk itu kepada penyiar harus bisa menyampaikan informasi yang selaras dengan sikap moderat dalam beragama di tengah masyarakat, dan lebih kreatif dalam menyampaikan nilai-nilai ajaran agama Islam dengan cara yang baik, sopan dan santun,” katanya sebelum membuka secara resmi kegiatan Pembinaan Kompetensi Penyiar Agama Islam (PKPAI) tahap 4, Rabu (22/02/23) di Hotel Fugo Banjarmasin.

Sementara itu, Nur Kumala Dewi dalam sambutannya mewakili Kementerian Agama RI menyatakan Kementerian Agama RI menggelar Pelatihan Pembinaan Kompetensi Penyiaran Agama Islam (PKPAI) dengan literasi yang memanfaatkan Era Digitalisasi sebagai sarana untuk menyiarkan agama Islam di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi.

” Dan ini juga menjadi bagian  program prioritas dari Kementerian Agama yang dicetuskan oleh Gus Men (sapaan akrab bagi Menteri Agama) yaitu transformasi digital, dengan memanfaatkan teknologi yang terus melaju dengan pesatnya,” imbuhnya.

“ Peserta yang telah dibina akan membantu Kementerian Agama sebagai agent moderasi beragama bagi kalangan millenial, “ tutur Nur Kumala Dewi.

Selama kegiatan, seluruh peserta menerima materi dilanjutkan dengan diskusi dari sejumlah narasumber, diantaranya dari Komisi Penyiaran Indonesia, Pranadipta Consulting, juga praktisi Communication membahas tentang pembuatan konten video, pengunaan aplikasi editing video, dan kiat-kiat pembuatan konten yang menarik.

Di puncak kegiatan, terpilih 8 orang Moderate Millenial Agent ( MMA) dari masing-masing provinsi dipilih 2 orang yaitu MMA 1 kategori putra dan MMA 2 kategori putri.

Dari Kalimantan Timur terpilih Muhammad Alfi Hidayat dari Penajam Pasir Utara untuk kategori MMA 1 dan Oktary Nur dari Kutai Kartanegara untuk kategori MMA 2.

Atas prestasi ini, seluruh Moderate Millenial Agent yang terpilih mendapatkan uang pembinaan sebesar 3 juta rupiah.

Ucapan selamat dan sukses, bagi yang terpilih sebagai MMA dilontarkan Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Porv. Kaltim H. Muh  Isnaini atas nama Kepala Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Timur agar terus meningkatkan kompetensinya dan dapat menjadi penyampai program -program moderasi beragama.

“ Bagi yang belum terpilih juga diharapkan terus bekerjasama dan dapat lebih meningkatkan kompetensinya,” ujar H. Muh. Isnaini.

“ Atas nama Kepala Kanwil Kemenag Kaltim disampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas prestasi yang sudah diperoleh dan dapat lebih ditingkatkan kedepannya lagi, “ pungkasnya. (Ina)

Link : kaltim.kemenag.go.id

HAJI MUBARAK, KANDIDAT DOKTOR DAN DEKAN FAI UNIKARTA YANG PERNAH BERMIMPI JADI SENIMAN

FAI.UNIKARTA.AC.ID – Haji Mubarak memiliki kedua orang tua berlatar belakang pedagang. Meski begitu, ia didorong oleh orang tuanya untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang paling tinggi.

Sedari dulu, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Unversitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong ini bermimpi menjadi seniman. Namun, dorongan orang tuanya untuk fokus pada pendidikan membuatnya mengubur impiannya menjadi seniman.

“Dulu saya memiliki impian menjadi seniman, tapi enggak didukung oleh orang tua,” ungkapnya kepada beritaalternatif.com pada Rabu (1/2/2023).

Sebelum memasuki usia sekolah, orang tuanya bermigrasi dari Banjarmasin Kalimantan Selatan ke Kota Balikpapan. Mubarak pun menempuh pendidikan sekolah dasar di Balikpapan.

Kemudian, dia melanjutkan pendidikan menengah di Banjarbaru. Ia juga menimba ilmu di Pesantren Al-Falah Banjarbaru.

Sebelum melanjutkan pendidikan tinggi, Mubarak pernah mengajar di SMA Negeri 2 Tenggarong sebagai guru pengganti pada mata pelajaran agama Islam. Di sela-sela itu, ia mengajar di MTs Al-Kautsar Tenggarong.

Tuntutan pekerjaan sebagai pengajar membuat Mubarak melanjutkan pendidikan tinggi di FAI Unikarta. Selain kuliah, ia tetap mengajar di dua sekolah tersebut.

Dia mengenal Unikarta dari kakak iparnya, yang sudah terlebih dahulu menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unikarta.

“Saya melihat dulu ada FAI di sini, ya akhirnya saya kuliah di sini. Dulu mau kuliah ke Jawa. Mau kuliah ke Institut Seni Indonesia Yogyakarta,” ungkapnya.

Setelah lulus S1, ia melanjutkan S2 di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. Pada 2005-2006, ia menjadi dosen kontrak di Unikarta. Kemudian, ia diangkat sebagai dosen tetap Unikarta pada tahun ajaran 2006/2007.

Kariernya di Unikarta meningkat secara bertahap, dari Kasubag, Kabag, Kepala Biro, dan Wakil Dekan I. Lalu, pada tahun 2016 ia diangkat sebagai Dekan FAI Unikarta, yang menggantikan pendahulunya: Misran Tahrani.

Selepas merampungkan tugas sebagai dekan FAI Unikarta pada tahun ajaran 2018/2019, Mubarak memutuskan untuk mengambil studi S3 di UIN Antasari Banjarmasin. Empat tahun kemudian, ia kembali terpilih sebagai Dekan FAI Unikarta periode 2002-2026.

Mubarak tergolong pribadi yang aktif. Kala menempuh pendidikan di pesantren, ia pernah menjadi pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS. Selain itu, ia juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni.

Kala menempuh pendidikan tinggi di FAI Unikarta, ia menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Unikarta, Pengurus BEM Unikarta, Ketua Umum HMI Komisariat FAI Unikarta, Pengurus HMI Cabang Tenggarong, serta Ketua Umum HMI Cabang Tenggarong periode 2005-2006.

Meskipun mimpinya sebagai seniman tak ditempuhnya secara profesional, ia tetap melakoni hobi tersebut. “Walaupun impian saya sebagai seniman sudah terkubur, tapi saya lumayan aktif melukis dan menulis artikel,” bebernya.

Mubarak berharap mahasiswa-mahasiswa FAI Unikarta mengembangkan berbagai keterampilan mereka dengan cara mengasah kemampuan hard skill dan soft kill mereka.

“Kita berharap mahasiswa banyak skill ke depannya. Mohon maaf. Bukan hanya sebagai guru agama dan PNS. Banyak yang bisa kita kembangkan juga,” katanya.

Demi mengembangkan kemampuan hard skill dan soft skill mahasiswa FAI Unikarta, ia memperkenalkan mata kuliah yang mendukung pengembangan keterampilan tersebut.

“Kita kembangkan dengan mata kuliah yang sifatnya lebih mendukung kepada proyeksi itu,” ucapnya.

Mubarak mengungkapkan bahwa FAI Unikarta akan membuka program studi baru di bidang ekonomi syariah. Tujuannya, mewujudkan misi pengembangan kewirausahaan di Unikarta.

Ia menilai mahasiswa-mahasiswa FAI Unikarta memiliki potensi di bidang kewirausahaan. Mubarak pun meresponsnya dengan membuat 2 mata kuliah yang fokus mengasah kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha.

“Untuk menjadi entrepreneur lapangan, jargon kita sebetulnya bukan enterpreneur, tetapi social preneurSocial preneur itu lebih kepada bukan hanya berusaha, tapi juga dalam dimensi sosial dia juga punya andil,” jelasnya. (*)

Link : Beritaalternatif.com